Ajaran Bisnis Steve Jobs yang Mendunia

| Sabtu, 09 Februari 2013


              VIVAnews - Steve Jobs telah meninggal pada Oktober 2011. Pria berusia 56 tahun itu wafat setelah bertahun-tahun berperang melawan penyakit kanker pankreas. Namun, semangat wirausaha Steve Jobs masih hidup dan tidak akan dilupakan orang.

Steve Jobs mendirikan Apple dari garasi rumahnya, dan berbagai kalangan menilai Jobs merupakan salah satu chief executive officer (CEO) terbaik dunia. Kerja keras dan inovasinya membuat Apple menjadi salah satu raksasa teknologi di dunia.

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari kisah hidup Steve Jobs. Forbes merangkum 10 pelajaran bisnis dari Steve Jobs yang akan tetap menjadi contoh bagi para eksekutif dunia lainnya:

1. Selalu mengerjakan apa yang dia suka.
Steve Jobs menjadi miliuner berkat Apple, setelah berhasil menyelamatkan perusahaan tersebut dari kebangkrutan pada 1997. Steve Jobs yang sempat keluar dari Apple akhirnya kembali masuk untuk menyelamatkan perusahaan yang ia dirikan. Apple merupakan panggilan bagi dirinya.

2. Jangan sampai badut-badut menghancurkan perusahaan.
Steve Jobs tidak membiarkan para badut, orang-orang yang menghancurkan perusahaan dari dalam, berkembang biak dalam perusahaan. Steve Jobs mengakui tidak bisa bekerja sendiri, namun ia tidak membiarkan orang-orang untuk menghancurkan perusahaan yang ia cintai.

3. Memilih orang terbaik.
Steve dikenal sebagai pemimpin yang tegas, bahkan tidak segan-segan memaki anak buahnya jika melakukan kesalahan. Namun, pada akhir kepemimpinannya sebelum mengundurkan diri karena sakit, Steve belajar bahwa tidak bisa mengerjakan segala sesuatunya sendiri.

Steve lalu memilih orang-orang berbakat dan memiliki inovasi tinggi untuk bekerja dengannya. Mereka diberikan kesempatan untuk sukses ataupun gagal dengan usaha sendiri, bukan menjadi boneka Steve Jobs.

4. Selalu memosisikan diri sebagai orang lain.
Berbagai produk Apple selalu mengundang decak kagum orang-orang. Apple selalu memberikan produk yang terbaik kepada konsumen. Steve Jobs memikirkan apa produk yang menjadi impian orang-orang dan berusaha mewujudkannya. Jika Anda ingin menjual ide, produk atau layanan, tempatkan posisi Anda pada posisi orang lain seperti Steve Jobs.

5. Buatlah produk terbaik, namun dengan harga yang tidak terlalu tinggi.
Apple nyaris bangkrut pada medio 1990-an, terlibas oleh Microsoft yang menjulang, karena menjual berbagai produk yang bagus dengan harga yang lebih murah dari Apple. Berbagai produk Apple waktu itu tidak laku di pasaran.

Jobs belajar dalam berbagai upayanya menyelamatkan Apple. Sewaktu Jobs mengumumkan berbagai produk, iPod, iPhone. dan iPad, orang menduga harganya akan di atas US$1.000 per produk. Namun, ekspektasi orang salah, Apple menjualnya dengan harga hampir setengah harga dari yang diprediksi.

Apple tetap dapat mengambil keuntungan dari produk tabletnya di saat perusahaan lain tersentak melihat produk Apple yang murah. Para kompetitor pun terpaksa banting harga agar dapat berkompetisi. (art)


source :http://bisnis.news.viva.co.id
Next Prev
▲Top▲